Minggu, 05 Maret 2017

Pria dan Cinta

Ini adalah jaman dimana pria dinilai dari kondisi keuangannya sementara perempuan dinilai berdasarkan kecantikannya. Semakin kaya pria maka ia semakin di gandrungi gadis-gadis. Bahkan jika wajah menunjukkan dibawah rata-rata *ups. Dan sebaliknya, semakin cantik seorang wanita semakin banyak pria yang mengejarnya. Da aku mah apa atuh hanya serpihan biskuit kong ghuan yang sudah kadaluarsa *hiks.
Di awal tahun baru ini banyak hal yang sudah mulai berubah. Dari semester baru, bertemu orang-orang baru, pengalaman baru, dan sebagainya. Hanya saja satu hal yang belum berubah, cintaku ke kamu di tahun baru ini gue masih jomblo *jedeerr*. Perubahan-perubahan ini berdampak pada renggangnya ikatan pertemanan gue. Yep, semua itu karena pria. IYA, PRIA. Makhluk yang memiliki ekor dibagian depan dan hobi menjajah kaum perempuan sepertiku.

Seperti sebuah syair lagu bahwa persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Dulu semasih menjadi ulat, gue dan teman gue sebut saja *tit* sudah seperti dua anak kembar yang kemana-mana selalu bersama-sama. Mulai dari makan, jalan-jalan, belajar, mandi bersama-sama hingga akhirnya orang-orang menyebut kami bersaudara. Dimana ada gue selalu ada dia begitupun sebaliknya. Gue dan dia sudah berteman dari saat menginjak bangku SMA.
Tapi semuanya berubah saat avatar menghilang kami sudah menjadi kupu-kupu. Mungkin tepatnya temen gue ini. Dia menyukai seorang pria yang salah. Gue sebagai temennya sering memberikan nasihat dan masukan tapi apalah daya, seperti pepatah “cinta membuatmu buta”. Hingga akhirnya dia sudah memiliki 4 mantan dalam waktu setahun dan gue masih begini-begini aja alias jomblo *jedeerr*.
Di awal tahun ini dia kembali merajut cinta dengan seorang pria. Tapi kali ini berkat keahlian gue buat nyomblangin mereka. Dan gue gak tau bahwa itu akan berdampak pada pertemanan kita. Temen gue gak punya lagi waktu buat gue dan temen-temen yang lain. Dia sibuk dengan pacar barunya. Dia gak lagi nyapa gue –kalau ada mungkin cuma sekedar-,  dan dia seperti menjauh dari gue dan temen-temen yang lain. Memberi jarak diantara kita.
Hingga suatu hari ada seseorang bertanya, “Dimana kembaranmu?”, “Dimana saudaramu lagi satu? Yang biasa kemana-mana berdua”.
Oh demi kucing tetangga, gue cuma bisa senyumin aja. Udah gak ada lagi yang namanya kembaran gue. Gue sendirian. Faktanya perempuan itu seringkali lupa dan nggak peka sama temennya sendiri kalau udah punya pacar. Jadi jangan karena pacar persahabatan kita jadi berubah. Kehilangan teman lebih buruk daripada kehilangan pacar. Dunia tidak harus tentang pacar kan? Gue jomblo dan gue bangga. Setidaknya gue masih punya temen-temen yang peduli dan ada disekeliling gue.



Salam, Duta Jomblo Teladan

                   Airin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar