Ini adalah jaman dimana pria dinilai dari kondisi
keuangannya sementara perempuan dinilai berdasarkan kecantikannya. Semakin kaya
pria maka ia semakin di gandrungi gadis-gadis. Bahkan jika wajah menunjukkan
dibawah rata-rata *ups. Dan sebaliknya, semakin cantik seorang wanita semakin
banyak pria yang mengejarnya. Da aku mah apa atuh hanya serpihan biskuit kong
ghuan yang sudah kadaluarsa *hiks.
Di awal tahun baru ini banyak hal yang sudah mulai
berubah. Dari semester baru, bertemu orang-orang baru, pengalaman baru, dan
sebagainya. Hanya saja satu hal yang belum berubah, cintaku ke kamu di
tahun baru ini gue masih jomblo *jedeerr*. Perubahan-perubahan ini berdampak
pada renggangnya ikatan pertemanan gue. Yep, semua itu karena pria. IYA, PRIA.
Makhluk yang memiliki ekor dibagian depan dan hobi menjajah kaum perempuan
sepertiku.
Seperti sebuah syair lagu bahwa persahabatan bagai
kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Dulu semasih menjadi ulat, gue dan
teman gue sebut saja *tit* sudah seperti dua anak kembar yang kemana-mana
selalu bersama-sama. Mulai dari makan, jalan-jalan, belajar, mandi bersama-sama
hingga akhirnya orang-orang menyebut kami bersaudara. Dimana ada gue selalu ada
dia begitupun sebaliknya. Gue dan dia sudah berteman dari saat menginjak bangku
SMA.
Tapi semuanya berubah saat avatar menghilang kami sudah menjadi
kupu-kupu. Mungkin tepatnya temen gue ini. Dia menyukai seorang pria yang
salah. Gue sebagai temennya sering memberikan nasihat dan masukan tapi apalah
daya, seperti pepatah “cinta membuatmu buta”. Hingga akhirnya dia sudah
memiliki 4 mantan dalam waktu setahun dan gue masih begini-begini aja alias jomblo
*jedeerr*.
Di awal tahun ini dia kembali merajut cinta dengan seorang pria. Tapi
kali ini berkat keahlian gue buat nyomblangin mereka. Dan gue gak tau bahwa itu
akan berdampak pada pertemanan kita. Temen gue gak punya lagi waktu buat gue
dan temen-temen yang lain. Dia sibuk dengan pacar barunya. Dia gak lagi nyapa
gue –kalau ada mungkin cuma sekedar-, dan
dia seperti menjauh dari gue dan temen-temen yang lain. Memberi jarak diantara
kita.
Hingga suatu hari ada seseorang bertanya, “Dimana kembaranmu?”, “Dimana
saudaramu lagi satu? Yang biasa kemana-mana berdua”.
Oh demi kucing tetangga,
gue cuma bisa senyumin aja. Udah gak ada lagi yang namanya kembaran gue. Gue
sendirian. Faktanya perempuan itu seringkali lupa dan nggak peka sama temennya
sendiri kalau udah punya pacar. Jadi jangan karena pacar persahabatan kita jadi
berubah. Kehilangan teman lebih buruk daripada kehilangan pacar. Dunia tidak
harus tentang pacar kan? Gue jomblo dan gue bangga. Setidaknya gue masih punya
temen-temen yang peduli dan ada disekeliling gue.
Salam, Duta Jomblo Teladan
Airin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar