Kamis, 14 Januari 2016

Dear: B U A Y A

Dulu aku melihatmu berbeda. Itulah kenapa aku menyukaimu. Kau terlihat lucu dan polos dengan senyum bocahmu itu. Tapi sekarang melihat sifatmu yang seperti ini, aku sadar kau sama saja seperti mereka. Para buaya. Kau yang pertama, kau tau kan? Sulit melipakan yang pertama. Aku tau aku yang bersalah karena mengakhirinya. Perasaan itu masih ketika aku mengakhirinya karna sebuah masalah sepele. Sungguh lucu kan. Jujur, aku menyesal. Rasa gengsi mengalahkan ku untuk berbalikan. Bahkan ketika kau sudah dengan orang yang baru. Entah kenapa aku kesal, marah, dan tidak suka. Apa aku cemburu? Tidak mungkin. Aku tidak ada hak untuk itu. Tak lama, saat tahun baru aku mendengar berita kandasnya hubunganmu dengannya. Secepat itukah? Atau dia hanya sebagai pelarian semata? Kupikir aku masih ada kesempatan. Dengan diberi sedikit waktu aku akan mengungkapkan rasa yang tersisa ini. Tapi kau tau, beberapa hari setelahnya kau bertemu mantanmu yang lama. Aku merasa kau akan rujuk kembali. Tapi besoknya kau memasang status baru dengan yang lain lagi. Hebat. Hanya menghitung hari bahkan kau sudah dapat yang baru lagi. Biar kutebak, saat kau masih dengan wanita itu kau juga mendekati wanita lain? Heol~
Jadi coba beritahu aku apa bedamu dengan para buaya yang kukenal selama ini? Aku pikir tidak ada. Baiklah, aku mundur. Pandanganku terhadapmu mulai berubah. Perasaan yang tersisa itu menguap menjadi perasaan ilfeel. Jangan bicara padaku lagi. Aku benci melihatmu. Kupikir sifatmu akan berubah. Ternyata sama, bahkan lebih buruk. Kekanak-kanakkan. Wanita mana yang akan menjadi targetmu selanjutnya, huh? Aku menyesal telah mengenalmu. Aku menyesal mempertahankanmu di organisasi. Harusnya kau enyah. Dibalik wajah polos dan lucu mu ternyata menyimpan sesuatu yang tidak diketahui orang. "Don't judge a book by the cover". Mungkin kalimat itu tepat untukmu.

Dan sedikit pesan untuk mantanmu yang lama, berterima kasihlah padaku karna tak membiarkanm mu menghabiskan waktumu dengan buaya seperti dia. Kau cocok mendapat yang setia sepertimu. Dan maafkan aku jika dulu pernah mengataimu yang tidak-tidak.  Tersenyumlah karna kau manis saat tersenyum. Dan juga kuharap kita bisa menjadi teman dikemudian hari.

-Irene-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar