Dear you,
Oh ayolah,
bukankah urusan kita sudah selesai?
Kenapa kau masih saja mencari masalah
denganku?
Aku sudah merelakannya. Dan aku bahkan sudah berjanji padamu untuk
tidak mendekatinya walaupun dia yang tetap mendekati ku. Aku juga sudah bicara
padanya untuk menghapus perasaan masing-masing. Lalu apalagi?
Aku sudah minta
maaf karena aku sadar aku juga bersalah dalam hal ini.
Kau gadis yang manis.
Kupikir kau tipe orang yang pemaaf dan tidak akan memperpanjang masalah seperti
ini. Tapi kurasa aku salah. Aku bahkan tidak bisa membencimu walau sebenarnya
aku ingin. Entahlah, mungkin karena nama dan bulan lahir mu sama denganku. Aku
merasa kalau aku membencimu itu sama saja dengan aku membenci diriku sendiri.
Urusan kita sudah selesai dan kau bahkan masih tetap bersamanya. Lalu atas
dasar apalagi kau masih tetap menghinaku?
Pernah tidak kau membayangkan menjadi
diposisiku. Aku pernah membayangkan diposisimu dan aku tau itu pasti
menyakitkan. Pacar sendiri yang malah menyukai gadis lain. Tapi yang perlu kau
ketahui, gadis itu tidak tau apa-apa. Dia bahkan tidak menyatakan cinta pada
pacarmu. Walau memang dia akui dia menyukainya. Gadis itu sadar diri. Dia lebih
memilih diam dan menahan dirinya untuk tidak terjun terlalu dalam. Karena dia
menghargaimu. Tapi kau datang dan malah menghakiminya. Mengatainya PHO, orang
ketiga, dan sebagainya.
Hey, kita sama-sama wanita, tidak bisakah kau
menghargai ku juga? Kau pikir aku senang seperti ini? kalau aku bisa aku tidak
ingin kenal dia. Aku tidak ingin menyukainya.
Dan jangan sebut aku PHO karena
aku bahkan tidak ingin merusak hubungan kalian. Kalau aku PHO mungkin aku sudah
rebut dia dari dulu. Tapi lihat, aku bahkan merelakannya tetap bersamamu. Aku
lebih baik mengalah daripada harus merusak.
Kau sudah dewasa, kau calon guru
harusnya kau mengerti.
Kau tau, kesabaran seseorang itu ada batasnya. Dulu
sebelum masalah ini selesai aku mencoba untuk bersabar atas kelakuanmu ini.
tapi sekarang masalah ini sudah selesai.
Kalau kau tetap ingin membangunkan
seekor singa dengan desisanmu itu, dengan kicauanmu itu, maka jangan salahkan
singa yang bisa sewaktu-waktu menerkam mu tanpa ampun. Ingat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar