Rabu, 05 April 2017

Berburu Tikus

Ahollaa~ I’m back!! 
Tak terasa waktu cepat berlalu, Nyepi sebentar lagi datang, dan gue kembali membawakan cerita absurd tentang kehidupan gue yang baru-baru ini gue alamin. 
Hmm.. sebenernya beberapa hari yang lalu saat gue sedang berada dikampus tepatnya diruang kebesaran gue (read: ruang kesekretariatan). Saat itu gue dan temen-temen yang lain lagi streaming movie sambil ngadem. Tiba-tiba tanpa tau malu muncul seekor tikus yang lumayan besar lewat di jejeran sofa yang ada disana. Dengan pede nya tuh tikus berjalan serasa dicatwalk. 
Satu detik.. dua detik.. tiga detik... anggota yang berada disana gak nyadar dengan keberadaan makhluk pengerat itu. Bahkan temen gue yang duduk di sofa itu masih asik dengan hp nya. Lalu dengan suara lengkingan ala cicak kejepit, temen sebelah gue menyadari makhluk itu lewat dan langsung menjerit membuat telinga sebelah kanan gue sakit. Seketika semua yang ada dalam ruangan heboh. Ada yang loncat, teriak-teriak sambil nunjuk, salto, bahkan naik ke sofa. Tersangka yang diteriak-teriakkan lantas segera menyembunyikan diri dibalik sofa. Suasana kembali heboh. Para pria yang sedang duduk-duduk di sofa langsung berlarian mengambil sapu, tongkat serok, hp, dan kabel(?). 

Mereka kemudian mulai berubah profesi menjadi pemburu tikus. Membongkar satu persatu sofa. Merobek bagian bawah sofa dan menggedor-gedor sofa dengan tongkat serok sambil menyenternya dengan kamera flash berharap itu tikus melambaikan tangan ke kamera karena kalah uji nyali (?). Namun nihil. perjuangan mereka sia-sia. Yang mereka temukan hanya setumpuk sampah dan sisa makanan yang mereka yakini milik si tikus. 
Satu orang menyerah, dua orang.. tiga orang.. Mungkin kalo versi tom&jerry  itu tikus udan ketawa ngejek karena mereka belum berhasil mendapatkan dirinya.  Tapi ada seorang temen gue sebut saja Ipong masih merasa penasaran dengan tikus itu. Dia terus mencari sampe satu persatu sofa dikeluarkan dari ruangan. Entah dia punya dendam kesumat apa sama tikus itu. Atau mungkin dia dulunya adalah reinkarnasi seekor kucing (?). 
Tapi tiba-tiba saja gue melihat dari sofa yang sudah dikeluarkan dari ruangan muncul tikus itu dan berlari masuk kembali kedalam ruangan. Tikus itu berlari menuju kursi yang gue dudukin. Sontak semua kembali menjerit. Gue berteriak lalu berlari keluar ruangan. Dua temen gue menutup pintu ruangan agar tikus itu tidak kabur(?). Gue heran, mereka tetap berupaya menangkap tikus itu tanpa mengusirnya keluar. 
Adegan memburu tikus kembali beraksi. Gue Cuma bisa nonton dari luar lewat jendela. Semua barang berantakan demi menangkap seekor tikus. Si tikus ternyata tidak kehabisan akal. Dia keluar berharap semua pada kabur seperti tadi. Disaat yang lainnya berteriak panik, tapi itu tidak berlaku bagi Ipong dan Satyo. Satyo yang melihat tikus itu menuju kearahnya langsung menendangnya. Tapi tikus itu tidak menyerah dia kembali berlari mendekati Satyo. Lalu ditendang lagi,  dan dia berlari lagi. Gitu aja terus sampe itu tikus berubah jadi bola. 
Hingga detik-detik terakhir, Ipong berhasil melumpuhkan tikus itu dengan sekali injakan. Dendamnya terbalaskan wkwk. Mereka semua bersorak, tertawa, menangis terharu (?). Akhirnya pintu kembali dibuka dan muncullah jasad tikus yang malang itu lalu kemudian dikubur dan diberi doa agar tenang diatas. 
Dan berakhirlah cerita perjuangan para pemburu tikus dadakan ini yang kemudian berganti profesi lagi menjadi tukang bersih-bersih ruangan. Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar