Ahollaa~ I’m back!!
Tak
terasa waktu cepat berlalu, Nyepi sebentar lagi datang, dan gue kembali
membawakan cerita absurd tentang kehidupan gue yang baru-baru ini gue alamin.
Hmm.. sebenernya beberapa hari yang lalu saat gue sedang berada dikampus
tepatnya diruang kebesaran gue (read: ruang kesekretariatan). Saat itu gue dan
temen-temen yang lain lagi streaming movie sambil ngadem. Tiba-tiba tanpa tau
malu muncul seekor tikus yang lumayan besar lewat di jejeran sofa yang ada
disana. Dengan pede nya tuh tikus berjalan serasa dicatwalk.
Satu detik.. dua
detik.. tiga detik... anggota yang berada disana gak nyadar dengan keberadaan
makhluk pengerat itu. Bahkan temen gue yang duduk di sofa itu masih asik dengan
hp nya. Lalu dengan suara lengkingan ala cicak kejepit, temen sebelah gue
menyadari makhluk itu lewat dan langsung menjerit membuat telinga sebelah kanan
gue sakit. Seketika semua yang ada dalam ruangan heboh. Ada yang loncat,
teriak-teriak sambil nunjuk, salto, bahkan naik ke sofa. Tersangka yang
diteriak-teriakkan lantas segera menyembunyikan diri dibalik sofa. Suasana
kembali heboh. Para pria yang sedang duduk-duduk di sofa langsung berlarian mengambil
sapu, tongkat serok, hp, dan kabel(?).
Mereka kemudian mulai berubah profesi
menjadi pemburu tikus. Membongkar satu persatu sofa. Merobek bagian bawah sofa
dan menggedor-gedor sofa dengan tongkat serok sambil menyenternya dengan kamera
flash berharap itu tikus melambaikan tangan ke kamera karena kalah uji nyali
(?). Namun nihil. perjuangan mereka sia-sia. Yang mereka temukan hanya setumpuk
sampah dan sisa makanan yang mereka yakini milik si tikus.
Satu orang menyerah,
dua orang.. tiga orang.. Mungkin kalo versi tom&jerry itu tikus udan ketawa ngejek karena mereka
belum berhasil mendapatkan dirinya. Tapi
ada seorang temen gue sebut saja Ipong masih merasa penasaran dengan tikus itu.
Dia terus mencari sampe satu persatu sofa dikeluarkan dari ruangan. Entah dia
punya dendam kesumat apa sama tikus itu. Atau mungkin dia dulunya adalah
reinkarnasi seekor kucing (?).
Tapi tiba-tiba saja gue melihat dari sofa yang
sudah dikeluarkan dari ruangan muncul tikus itu dan berlari masuk kembali
kedalam ruangan. Tikus itu berlari menuju kursi yang gue dudukin. Sontak semua kembali
menjerit. Gue berteriak lalu berlari keluar ruangan. Dua temen gue menutup
pintu ruangan agar tikus itu tidak kabur(?). Gue heran, mereka tetap berupaya
menangkap tikus itu tanpa mengusirnya keluar.
Adegan memburu tikus kembali
beraksi. Gue Cuma bisa nonton dari luar lewat jendela. Semua barang berantakan
demi menangkap seekor tikus. Si tikus ternyata tidak kehabisan akal. Dia keluar
berharap semua pada kabur seperti tadi. Disaat yang lainnya berteriak panik, tapi
itu tidak berlaku bagi Ipong dan Satyo. Satyo yang melihat tikus itu menuju
kearahnya langsung menendangnya. Tapi tikus itu tidak menyerah dia kembali
berlari mendekati Satyo. Lalu ditendang lagi,
dan dia berlari lagi. Gitu aja terus sampe itu tikus berubah jadi bola.
Hingga detik-detik terakhir, Ipong berhasil melumpuhkan tikus itu dengan sekali
injakan. Dendamnya terbalaskan wkwk. Mereka semua bersorak, tertawa, menangis
terharu (?). Akhirnya pintu kembali dibuka dan muncullah jasad tikus yang malang
itu lalu kemudian dikubur dan diberi doa agar tenang diatas.
Dan berakhirlah
cerita perjuangan para pemburu tikus dadakan ini yang kemudian berganti profesi
lagi menjadi tukang bersih-bersih ruangan. Sekian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar